Monday, April 25, 2011

Midnigth Visit

Ibuku terkesan orangnya tidak perduli. Tapi menurutku dialah orang yang paling tajam indranya pada anak anaknya. aku yakin, sampai akhir hayatnya akan begitu.

¤
Saat aku kelas 5 SD, hanya dari sedikit gerakanku, dia tahu aku mens yang pertama.

Kelas 2 SMP, hanya dari pipiku yang merona dan senyum yang lebih lebar dari biasanya, dia tahu aku punya cinta monyet.

Namun dia hanya sekali menegurku karena menyontek. Itupun di duga hanya dari perilakuku yang cemas setelah pulang ujian.

¤
Kini aku sedang berpandangan mesra dan bibir pacarku sebentar lagi mendarat di bibirku. Kami hanya sendiri di ruang tamu ini. Semua orang sedang pergi. Tanteku menginap ke rumah adiknya untuk berbagi kesedihan atas meninggalnya ibuku 3 minggu lalu.

Tiba-tiba, listrik mati. Gelap. Saat tangan pacarku hendak mengerayangi tubuhku yang sejak tadi sudah takluk, terdengar bunyi keras sekali. Pompa air meraung menstarterkan diri. Pompa yang hanya bekerja bila ada listrik. Aku tersadar, ku jauhkan tubuh pacarku.

Itu pasti ibuku!

Rupanya keyakinanku salah. Dia tidak hanya mengawasi sampai akhir hayat melainkan setelahnya juga. Hanya satu tanyaku: Bagaimana dia bisa tahu pacarku adalah suami orang?

2 comments:

Anezka said...

kenapa gak bisa follow blog ini ya mba' ^_^..
aku suka cerita" nya...
apa lagi novel mba' yang memburu fatamorgana ^_^

Wuwun said...

halo Anezka, mustinya sih bisa lho difollow. (cuma aku kok ya gatek nggak tau dimana letaknya tp ada sih bbrp org yg sudah foloow). Makasih banget lho ya! senang kl ada yg suka cerita2ku.