Tuesday, October 19, 2010

LOMBA COVER




















COVER 1 --- COVER 2

Sebuah novel yang menceritakan persahabatan 3 orang wanita perantau dari Indonesia di Abu Dhabi, sebuah kota metropolitan yang berazaskan Syariat Islam. Buku yang dituliskan berdasarkan kejadian nyata, dari kenyataan yang kami lihat dan riset yang kami lakukan.


SINOPSIS


Mirage atau Fatamorgana merupakan sebuah fenomena yang mungkin bisa mewakili sepenggal masa dalam hidupku di suatu negeri yang gemerlap: Abu Dhabi. Kota yang memang memiliki julukan sebagai negeri Fatamorgana. Tiada asap tanpa api berlaku bagi pengambilan ini yang sepertinya tidak diambil secara sembarangan. Fatamorgana dijelaskan sebagai suatu kejadian optik yang biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir. Dan benar, padang pasir yang luas mengelilingi Abu Dhabi. Fatamorgana dikatakan juga terjadi dari pantulan langit yang disampaikan oleh udara panas yang berfungsi sebagai cermin. Kenyataannya, musim panas Abu Dhabi bisa mencapai 49°C. Bila kemudian fenomena yang terjadi di sekitar gurun pasir digambarkan banyak menghasilkan bayangan serupa air atau oasis, apakah gemerlap kota cosmopolitan yang aku lihat itu tidak nyata? Aku - ChloĆ© - bisa katakan itu nyata. Tapi gemerlapnyalah yang fatamorgana, dibalik itu terdapat bayang-bayang gelap, sama seperti koin dua wajah. Di luar cemerlang, dibaliknya berbayang.


Di sana, aku bertemu dengan berbagai kumpulan manusia, penduduk lokal dan berbagai kalangan pendatang seperti aku. Tak mengherankan bila kegemerlapan selalu menjadi daya tarik, laksana madu bagi kumbang. Masing-masing datang dengan harapannya, apakah itu mencari cinta, mengumpulkan materi, atau sekedar melarikan diri dari kehidupan yang tidak menyenangkan sebelumnya. Semua tergoda oleh megahnya gedung-gedung, pesta, padang pasir yang menawan, atau pantai yang indah. Awalnya tidak disadari bahwa semua adalah bayangan semu seperti asal kata fatamorgana yang diambil dari bahasa Italia. Terilhami nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa. Selaras dengan itu, Abu Dhabi juga memiliki rupa gelap yang bernama penyelewengan, penyembahan materi yang berlebihan, aturan tanpa toleransi dan kriminalitas.

Bagaimanapun, begitulah kehidupan. Naik turun, diselingi oleh bayang yang menjadikannya sempurna. Meski yang namanya cobaan tidak pernah mudah dilalui, terutama saat awan gelap menimpa sahabatku tercinta- Entin dan kakak dalam batin - Siti. Siti menjadi korban kriminalitas yang dilakukan oleh orang yang tak terduga. Entin dengan kisah cintanya yang berkerikil tajam. Semua itu bagian dari pelajaran yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Setahun terlewat sudah.

Sunday, October 10, 2010

Chipendale dan Writer's Block

-Mudah untuk menjawab pertanyaan tentang kelebihan yang aku punya: tubuhku yang bagus. Otot ototku tidak sebesar atlet binaraga tetapi bentuknya lebih bagus lain, natural dan selalu berhasil membuat wanita mana saja tak tahan untuk tidak menyentuhnya. Perutku rata dengan kotak kotak sempurna. Belum lagi beberapa bulu halus yang menghiasinya. Semua itu berpadu dalam proporsi yang seimbang. Aku cukup tinggi tetapi tidak sampai menjadi raksasa besar. Orang orang bereaksi berbeda beda dengan kondisiku, ada yang iri, ada yang mencibir tetapi kaum wanita akan terpesona kepadaku, kecuali kalau dia buta.

Untuk wajah, aku akan mengutip banyak kata orang: mukaku ganteng. bla, bla, bla, bla

**
(ampun deh! jijay bajaj! harus dihapus. it's a must!)

**
-Pekerjaan ini adalah anugrah dari surga. Jean Baptise melakukannya dengan sepenuh hati. Setiap penikmat dapat merasakannya dari detik detik yang terbangun saat dia melepaskan satu per satu helai pakaian yang membalut tubuh six pack nya. Dan dia menikmati panasnya suasana ditingkahi teriakan para wanita. Mereka seperti sekumpulan manusia yang diberi pil ekstasi bahagia. Lalu, apa salahnya bila dia bangga menjadi penari telanjang?

**
(Beqqqq. norak. mending dihapus juga kali?)

**
Ide cerita tentang Penari Telanjang Pria ini sudah menancap di kepala saya lebih dari sebulan yang lalu. Tetapi dua diatas adalah awal menulis, yang terus buntu. Tidak ketemu kata selanjutnya, bahkan kata yang sudah ada saja rasanya pengen dihilangkan. Mungkin ini yang sebagian disebut sebagai WRITER'S BLOCK. Dari sebuah buku, gejala ini dianggap normal untuk sebagian besar orang, meski beberapa mengatakan bahwa ini hanya alasan untuk bermalasan. Yang pasti gejala ini ditemukan pada penulis dimana dia kehabisan ide, nggak punya ide atau nggak nemu kata-kata yang cukup bagus untuk ditulis. Sehingga Penulis berhenti menulis. (sejujurnya saya lagi kehilangan kemampuan nulis cerita panjang/novel saat ini. plus tulisan diatas). Penyebab Writer's Block bisa jadi karena target yang terlalu tinggi, takut dicela, kena depresi, pacar punya simpanan lagi, kucing mati kecebur got, menang lotere tapi takut dosa dan lainnya. Dikatakan pula bila ini biasanya hanya SEMENTARA. Hmm.. Sementara?

**
(Sementara bilangnya Writer's Block, sementara berhasil juga bikin postingan ini. Nggak Konsisten namanya *Sibuk-sendiri-sibuk-sendiri).

**
(Sementara sibuk sendiri, kok bisa ngaku ngaku diri sebagai Penulis? heh?! Dasarnya apa? dasarnya apa? wakakakaka)

**
Sementara Penulis lagi sibuk sendiri, Tokoh sedang menghadapi kesulitan dengan celana aksinya yang seharusnya sekali tarik langsung copot. Sementara itu, pada penonton wanita sudah mendelik gemazz.