Saturday, April 4, 2009

Gos .Gos .Sip !

Sejak saya menginjakkan kaki di negeri ini, tak kurang saya dengar pesan wanti wanti seorang teman saya. katanya: hati hati bergaul dgn sesama org indo. mereka suka bergosip. nanti kebawa bawa lho! Sebenarnya saya heran dengan pesan yang aneh ini, ditambah lagi saya nggak cuma dengar sekali dua kali. Saya langsung kepikiran apa ini memang suatu wabah yang banyak terjadi di lingkungan pendatang indo. Tapi berhubung saya yang masih pada masa penyesuaian, tentunya hidup saya terfokus pada keluarga dan cara hidup di empat musim ini saja. saya nggak sempat bersentuhan dengan fenomena yang ada di kelompok ibu rumah tangga dan juga kelompok lainnya: FENOMENA GOSIP.

Sentuhan saya pertama kali dengan fenomena ini justru datang dari teman saya. Dia yang baru tinggal beberapa bulan di prancis, sangat rajin berkenalan dengan sesama pemilik pasport indonesia, terutama di dunia maya. Dan dari dialah, saya mendengar beberapa macam gosipan lengkap orang orang yang terlibat. sebagian besar saya tidak kenal, tentu saja. saya mulai tertarik karena isi gosipnya yang mengingatkan saya pada gosipan ibu ibu di kompleks yang kurang kerjaan, seperti, si ini tukang pamer, si itu sebetulnya rumah tangganya goyah, si ini ngatain si itu munafik, si itu ngatain si ini suka berbohong dll dll. yang intinya, subjek gosipan itu rendahan sekali: materi, menyebarkan karakter buruk temannya sendiri, pamer, isu kumpul kebo kadang sampai ke urusan agama, seperti si ini ngakunya taat tapi ternyata makan babi. Halah. Tentu saja saya terheran heran. Sudah jauh jauh tinggal merantau, di negeri orang bukannya mencari teman dalam konteks yang saling support tapi ini justru saling menjatuhkan. Metodenya juga macam macam: tetap berlagak manis di depan "temannya" yang di gosipkan atau berperang secara terbuka dengan mencari dukungan sebanyak banyaknya untuk menyerang "mantan temannya" itu.

Persentuhan saya semakin kuat ketika sahabat dekat saya disini juga menjadi korban gosip. Lucunya dia mendengar kalau dia digosipkan dari temannya yang tinggal di luar kota. katanya "kamu digosipkan tukang pamer jalan jalan oleh gerombolan axz di paris". Dia sendiri pernah di tegur oleh seseorang yang dia tidak kenal di kantin kbri (kantin ini menjual makanan indonesia, sehingga menduduki peringkat satu tempat untuk bertemu sesama indonesia), yang berkata "oh kamu to yang namanya ini, temannya si Z kan.. kamu yang suka pamer kan?" . Teman saya sampai mendelik kaget. Dia hanya memasang foto jalan jalannya sekedar untuk diri sendiri atau paling tidak temannya. Memang begitukan prinsip ada blog? Dan kalaupun bermacam orang memasang foto, kita juga bisa tahu siapa yang berniat pamer siapa yang tidak, bisa terlihat dari komentar mereka atau gaya mereka. bukan begitu? Teman saya sendiri, merupakan orang yang super rendah hati. Bisa saya bilang begitu, karena dia merupakan satu orang kaya disini tapi bangga bila bisa mengenakan sandal seharga 1 euro. Saya sendiri -yg tidak kaya - tidak akan gembar gembor pakai sendal seharga satu gantungan kunci made in China.

Gosip gosip ini pun selain isinya yang remeh temeh, intensitasnya mengagumkan. Bukan hal yang jarang, kalau gosip ini sering berisi sesuatu yang mengandung kebohongan. Seorang teman saya yang memiliki toleransi agama super tinggi -krn tetap bisa bergaul dengan saya yang sekuler ini- pernah di gosipkan karena mencela seseorang makan babi dan kumpul kebo. Padahal saya kenal sekali dia. Dia tidak pernah sekalipun melontarkan kalimat kalimat judging kepada saya yg 180° berbeda dengan dia. Ada juga teman yang lain di gosipkan cerai lantaran mudik hanya dengan anak anaknya. Gosip lain, sahabat saya diomongkan kalau menghina seseorang di kelas bahasa prancis. padahal kejadiannya -menurut sahabat saya- sangatnya normal. Seseorang itu bertanya, sahabat saya menjawab, seseorang itu berterimakasih. tapi ternyata gosip itu menyatakan kalau sahabat saya menghina seseorang itu dengan mengatakan dia bodoh sekali, tulalit, pokoknya si seseorang itu bercerita kepada gerombolannya sambil bercucuran air mata. Drama luar biasa kan!

Begitulah. Saya yang semakin penasaran, pernah iri dengan teman teman saya itu. Bagaimanapun saya nggak pernah kesangkut satupun kelompok gosip ini. Gosip yang saya tahu seringkali hanya berupa laporan saja. Pernah juga saya iri kenapa teman teman saya sudah menjadi sasaran gosip. Dipikiran saya, seseorang yang sampai di gosipkan pastinya punya sesuatu yang membuat orang lain menoleh dan menaruh perhatian. Intinya mereka memiliki potensi sebagai super star. Betul tidak? . Tapi yah kemungkinan terjadi di saya tergolong kecil. Saya tidak terlalu banyak bergaul, karena saya tidak punya banyak waktu, dengan anak satu masih kecil, mertua jauh, suami yang selalu pulang kerja ontime. Teman saya bisa dihitung jari. Beberapa malah berkurang, termasuk satu orang yang sebenernya banyak di bicarakan teman teman saya yang lain sebagai tukang gosip. Tuhkan, tukang gosip pun menghindar dari saya. Ambisi saya untuk mengenal fenomena ini lebih lanjut kelihatannya tidak berprospek.

Saya memang punya berbagai pertanyaan sehubungan fenomena ini: Seperti apasih profil para penggosip ini? Apa persamaan karakter mereka? Apakah mereka sudah menjadi pengosip sejak dari tanah air atau karena tinggal disini? Apa saja faktor kehidupan di luar negeri yang membuat mereka mengosip? Kenapa mereka sampai tega berbohong dan mampu berdrama? Well, tau potensi saya kecil, pertanyaan saya biarkan tanpa jawaban.

Ternyata meski saya sudah berniat mundur, tulisan sehubungan ini tetap ada. Salah satunya saya baca 2 minggu lalu, di tulis oleh satu kontak saya di situs komunitas yang mulai menjadi teman dekat. Dia menulis dengan judul : Bukan urusan saya. disitu dibilang ada A kenal B dan C. B bilang untuk hati hati dengan A sehubungan omongan dari C. dan teman saya ini bilang, itu bukan urusan mereka untuk mempengaruhi dia karena dia bisa menilai sendiri. dan bukan urusan dia untuk tahu urusan teman teman yang tidak cocok. Saya pun dengan ringan memberi komentar "wah sudah ketemu yang ini yang mbak? aku malah belum. lgpl kl sampai dijadiin gosip, bisa besar kepala aku, serasa artis haha". Teman saya sih merespon secara santai saja "iya nih , aku kan bisa nilai sendiri teman temanku". Kemudian beberapa hari kemudian kami telponan. Teman saya tanya ke saya:
- sudah baca tulisanku?
- ya udah kan mbak, kan kita udah saling komentar
- kamu tahu tidak, kalo si A itu kan kamu?
- *******......******..... oh ya!!! asik aku akhirnya di gosipkan!!

Dari teman saya, katanya saya dikatakan sombong dan sok tahu. Sombong karena pernah mengatakan pada C dengan nada yang menghakimi "oh tinggal 2 thn belum bisa bahasa prancis ya?". Sok tahu karena pernah menulis di blog komunitas maya itu dalam bahasa ingris dan salah semua! Hihi. Tuhkan! saya tidak perlu membela diri. teman teman saya disini pasti juga tahu saya seperti apa. yang pasti saya sendiri merasa bahasa prancis saya payah, jadi nggak mungkin saya berani mencela orang lain, apalagi orang yang saya belum pernah ketemu. Terus , siapapun bisa cek, kalau saya nggak pernah nulis dalam bahasa ingris. bahasa ingris saya sekarang sangat berantakan, kalau dibandingkan teman teman saya yang sejak SD sudah membaca bacaan bahasa inggris, atau teman saya yang tinggal di inggris, atau kalau dibanding teman saya yang pernah bersekolah di amerika atau inggris. jadi pasti saya tidak pernah menulis dalam bahasa ingris. Itu pasti!

Nah karena ini masalah sudah menjadi milik saya.. apakah saya perlu terjun lebih dalam untuk pencari jawaban diatas yang tertunda? tapi kelihatannya saya tidak punya waktu banyak dan energi.. Bahkan untuk posting tulisan ini di situs komunitas saja saya nggak berani. saya nggak siap kalau kalau reaksinya bakalan jadi "ramai". meski sebenarnya keramaian bisa jd jembatan berkenalan dengan komunitas gos gos tsb. (komunitas gos gos sering tidak menyadari atau sengaja menampilkan sosok inocent).. Apalagi kalau harus ikut berbohong dan berdrama.. Ngeri.. Yah, paling tidak, sesuai teori saya sebelumnya, saya bisa merasakan sebagai super star. Superstar bohong bohongan !!!