Thursday, December 10, 2009

Ce n'est pas normal...

Ce n'est pas normal d'être toujours aussi heureux comme ça. Kata kata ini sedang jadi favorit saya. Diucapkan oleh Monseiur Grincheux dalam seri Les Monsieur Madame.

Les Monsieur Madame adalah seri kartun di televisi yang menampilkan satu kota penuh dengan nama nama yang berkaitan dengan karakter si tokoh. Ada Madame Bavarde yang cerewet, Monsieur Malchance yang selalu nggak beruntung, Monsieur Grincheux yang tukang ngomel dsbnya. Ide ceritanya biasanya satu topik, misalnya kalimat diatas diambil dari episode Voiture/Mobil. Dikisahkan Mr Grincheux mobilnya mogok, terus lewat Mdm Bonheur menawari naik. Awalnya Mr Grincheux lebih seneng dipatuk sama burung burung pemakan mayat, tapi akhirnya dia ikut juga sama Mdm Bonheur. Sehubungan Mdm Bonheur orangnya riang, maka dia menyetel musik, yang diprotes Mr Grinceux si tukang mengeluh. Cari cari musik nggak ada yang berkenan di Mr Grincheux, Mdm Bonheur nyanyi nyanyi, yang membuat Mr Grincheux nggak tahan dan minta turun. Kemudian, dia jalan kaki dan melewati sekumpulan koor lagu Jolieville (kota mereka). Koor menyanyikan lagu, bahwa semua orang gembira di Jolieville dan terutama lagu itu didedikasikan untuk Mr Grincheux. Jadilah Mr Grincheux naik pitam dan membanting topinya sambil berkata:
Ce n'est pas normal d'être toujours aussi heureux comme ça! yang artinya: Nggak normal kondisi selalu gembira begitu!

Yang membuat pikiran saya terikat dengan kalimat ini adalah sisi humor IRONISnya. Semua orang di dunia ini ingin bahagia bukan? nah, tapi tergantung persepsi seseorang pada akhirnya, krn hal yang di anggap baik oleh orang lain nggak selalu di yakini sama oleh orang itu. Satu lagi tontonan yang nyambung dengan ini. *halah ibu rt, nonton tipi mulu haha.

Salah satu tayangan Reality life di MTV (serius banget bukan tontonan saya? haha). Suatu kali dikisahkan, seorang remaja pria yang tinggal bersama keluarganya di sebuah pulau yang dikelilingi pantai indah dengan suhu hangat dan matahari yang bersinar cerah sepanjang tahunnya. Tempat itu adalah impian semua orang. Si anak ini juga disayang seluruh keluarganya. Cuma masalahnya, orang tua dia adalah pemilik hotel naturis alias kelompok nudis alias nggak pernah pake baju. Telanjang is the best. Nah, si remaja pria ini merasa nggak suka dengan itu, jadi di penutupan acara dia berucap "gue berharap hidup di negara yang sepanjang tahun dingin, hujan dan nggak ada matahari, jadi semua orang pake baju". Kelihatan banget mukanya muak gitu. Saya langsung ketawa tawa sendiri. Coba bayangkan, tempat yang santai dan hangat itu impian semua orang, terutama penghuni negara yang matahari hadirnya lebih sedikit daripada awan mendung. Kalau dingin datang, lapisan baju yang tebal juga bisa bikin depresi, berat soalnya bo!

Kejadian diatas itu, mungkin disebabkan karena tokoh memiliki karakter khusus tapi mungkin juga merupakan cerminan manusia yang nggak pernah puas. Kondisi ideal saja masih bisa dikeluhkan! Atau bisa jadi cerminan dari pepatah rumput tetangga selalu lebih hijau. Yang tinggal di negara tropis pingin lari ke negara dengan musim berubah rubah. Yang tinggal di negara 4 musim iri dengan negara yang disinari matahari sepanjang tahun. Yang lajang pengen married, setelah married merasa kebebasannya nggak selengkap dulu atau apalah yang membuat hidupnya terasa lebih ggak menyenangkan. Yang putih pengen coklat, yang coklat pengen punya kulit terang. dsb dsb.

Akhir kata, kita yang merupakan manusia harus berusaha keras bersyukur dan mengakui manusia memang nggak pernah puas.

C'est normal... c'est normal... :-D

Wednesday, November 25, 2009

LA MODE

THERE ARE MANY IMPORTANT THINGS IN THE WORLD TO BE LEARNED THAN LEARNING TO LOVE HIGH HEELS

*Desperately-seeking-a-way-to-look-feminin-and-elegant

A : MALL AUX PIEDS
B : PAKE SEPATU CEPER AJA MBAK
A : SORRY, I CANN'T :-)
ME: .... SIGN...

*Wish-I-was-born-naturally-feminin

Why I Believe

I'm not religius, everbody knows that. (may be someday, may be never haha). Then, they ask me "Why do you believe in God?". These my answers:

The rule of Causal Effect Theory. Where are you come from? Where are your parents come from? Where is your earth come from?. If you search the cause of everything, onetime you will be in the end of the chain. Then you cann't reject that it should be the bigest cause: God. Prima Causa.

Nothing is unbroken. Nobody is immortal. But you need "someone" that you think he will be there forever. Then you donn't have choice, you choose God.

Too many little things intelegent exist, like your fart. it's has a function to give a signal that's you are ok after an operation. It's should be "something" very genius who able to create that. God is the only concept that make sense

and here it is my favorit reason:

Shit happen in the world and in your life. You don't want to be blame all the time. That's why i believe in God.

Thursday, October 8, 2009

Timur di barat: Parno Porno

Apakah definisi pornografi atau pornoaksi atau teman teman si porno ini? berhubung saya nggak rajin buka kamus, kata kata ini mending saya ganti sebagai Buka bukaan.

Buka bukaan memiliki nilai penghayatan sangat berbeda di timur dan barat.

Kita bahas yang di timur dulu. Di negara kita gampang cari kriteria buka bukaan. Buka bukaan bersaudara dengan si rumpun porno itu, dan sangat terlarang. Meski pornografi sebenarnya ada juga, coba saja DVD bajakan porno yang mudah di temui di tempat tempat umum. Sudah jelas porno, nggak menghargai hak cipta pula. Kalau di kancah lebih serius, saya nggak pernah lupa bahwa dulu sempat ada satu pejabat DPR yang mengajukan undang undang itu, yang efeknya diperkirakan akan membuat kaum wanita tambah sulit saja memilih baju. Coba juga istilah busana muslim dengan sering di sebut busana sopan. lah memang kalo nggak pake baju muslim jadi nggak sopan? kok bisa sih pilih nama yang nggak nyambung begitu. Padahal suhu di indonesia kan termasuk gerah. Busana muslim ya busana muslim aja, nggak usah dikaitin sama sopan santun. Salah satu bukti obsesinya orang Indo dengan semangat anti buka bukaan.

Sekarang di Barat. Wah listnya sudah pasti masuk ke area interdit calon undang undang pornografi dan pornoaksi si bapak DPR tadi. Dimulai dari yang natural saja, di kehidupan sehari hari. Kalau musim sedang panas atau suhu tinggi, di jalan nggak usah heran orang orang pada buka bukaan, tak terkecuali kaum wanitanya. Biasanya baju You can see tali satu tipis dimana mana. Yang terasa berbeda sekali, reaksi kaum pria sini ya biasa biasa saja. Mungkin karena sudah terlatih dari kecil, mungkin juga begitu takut tersangkut kasus pelecehan. Pola pikir disini memang bertolak dari di timur, di barat yang harus ditahan yaitu reaksi orang yang melihat, bukan si objek yang di suruh bergerah gerahan. Makanya sering saya berpapasan dengan perempuan yang pake baju tipis tanpa bra, atau si gendut yang pake you can see kecil dengan lemak melecet dimana mana. Secara suasananya cuek cuekan, ya pemandangan begitu seperti melihat orang pakai seragam di sekolah. Biasa saja.

Buat orang timur yang mau memuaskan matanya, disarankan datang ke pantai di barat. Di sana, banyak sekali perempuan yang toples, alasannya supaya punya warna kulit yang rata sekujur tubuh setelah berjemur. Bahkan bisa juga ke pantai pantai atau daerah turistik yang memang dipersembahkan untuk kaum nudis. Prancis punya daerah nudis yang jumlahnya cukup signifikan di Eropa. Saya selalu saja takjub kalau sedang liburan di tempat para bule ini. Buka baju, buka beha santai aja gitu. Orang orang lakinya juga nggak ada tuh yang jadi noleh apalagi diam diam ambil foto. Meski karena saya gede di timur, sayanya sendiri sih nggak bakalan bisa santai buka bukaan begitu. Kalo nonton, bolehlah haha.

List merambat ke area publik. Buka bukaan berjudul unlimited, bahkan sampai menyulitkan saya untuk melihat batas buka bukaan yang terhitung rumpun porno. Sejujurnya, nggak pernah ada tuh. Soalnya ya... Toples disini sah sah aja (kecuali untuk acara Paris Plage yaitu bikin pantai di sepanjang sungai yang membelah paris, itu maksimal bikini). Toples di pantai, di film dan di televisi! Pernah di acara talkshow, ada satu pembawa ramalan cuaca bilang: Jingle La Blonde avec Gros Sein (Gadis pirang dengan toket besar), dan eng ing eng, dari balik meja muncul perempuan pirang beneran yang toples, senyum senyum nggak berdosa. Publik ya cuma ketawa aja. Tontonan kayak gini juga nggak jarang dilakukan kaum pria. Pernah ada seorang penulis yang judul bukunya tentang ketelanjangan, eh pas ditantangin, dia beneran striptease sampe bugil di depan kamera. Urusan buka bukaan begini, Prancis lebih "asal!" dari amerika sekalipun. Lihat saja film buatan amerika, perempuannya udah pada telanjang, lakinya masih aja pake kolor. Kalau di Prancis baik film maupun pertunjukan, laki laki nggak jarang juga kelihatan penisnya. Orang terkenalpun cuek saja, misalnya para pemain rugby yang bikin kelender bugil. Kalendernya sih nggak bugil total tapi dvd making offnya iya. Film juga gitu. Kalo perempuan bugil, lakinya juga. Malah limit film bugil juga lebih "asal!" dari di amerika. Disini, film yang bugil, seks berat, minimum umur 16 saja. Keterbukaan ini memang sudah hawanya. Pernah saya ke toko buku, pas kalender bugil grup rugby itu muncul, yang didepan saya cekakakan adalah 2 nenek nenek (nenek nenek 60an tahun gitu lho!), yang ngobrol "ini sih asik ya, tapi nggak buat kita, udah ketuaan". Pas liat saya senyum senyum, mereka juga ngajak ngobrol saya. Jadinya Buka bukaan memang dinikmati tanpa ada unsur nafsu. Seringnya lho! Orang sini kalau mau nafsu terbatas di situasi privat dan seringnya disengaja. Sengaja datang ke seks shop, sengaja sama pasangannya, sengaja beli buku porno dll dll.

So, beda banget ya.

Wednesday, October 7, 2009

Anak bapaknya

Waktu berjalan lambat, seperti air tetesan sisa hujan dari talang. tes. tes.
tes.
tes. tes
Anakku tergeletak lunglai, sakit, di dadaku.
Dia memang pemuja bau ketek emaknya.
Dan aku menyebutnya anak kangguru.

"Nak. Nak. Coba kasih senyum sedikit. Sebentar lagi bapakmu pulang"
Terdengar lagi sisa hujan dari talang. tes. tes. tes
"Nah itu dia. Dengar suara mobil masuk garasi?"
"Dengar suara langkah bapakmu?"
"Dengar suara batuk batuknya? Dia sakit juga rupanya"

Ah. Bapak-Anak ini sama saja. Kalau udara mulai dingin, pasti jatuh sakit.
Kadang bersamaan, kadang berselingan.
Capek Nak. Bosan Nak. Sedih juga.

Tel Pére. Tel Fils.
Air talang jatuhnya dari hujan.

(ini autumn, belum juga winter. please deh!)

Saturday, September 19, 2009

timur di barat: Undangan bs bs

Hari ulang tahun merupakan hari yang istimewa bagi setiap orang. Namun nggak semua orang gembira dengan datangnya hari itu, ada karena merasa tambah tua, karena takut dinilai tua dan berbagai feeling personal. Khususnya di Indonesia, nggak jarang mereka tidak senang karena biasanya setelah teman dan saudara mengucapkan selamat ulang tahun, mereka menagih di traktir. Bisa bayangkan kalau dia punya teman banyak, di kantor, di sekolah , teman main dsb. Diujung mata sudah terbayang kebrangkutan gara gara harus berkali kali traktir. Memang ada kadonya, tapi kan nggak bisa minta ini itu, juga nggak bisa minta cash kayak orang resepsi perkawinan. Kalau yang sial, sistem traktir bergantian semakin memperkecil kemungkinan punya souvenir atas hari ulang tahun selain berkurangnya uang di kantong. Lalu bagaimana dengan di Prancis?

Disini, semua kebalikannya. Nggak se-ekstrim di Amerika, yang kata temen saya, yang ultah justru di traktir ramai ramai. Didorong semangat individualitas yang tinggi (atau mungkin pelit ya?), di Prancis, undangan ulang tahun sering kali bs bs! alias bayar sendiri sendiri. Sebagian besar lho, meski kadang ada yang gratisan juga. Jadi detailnya dimulai dengan sang ultah atau pasangannya, mengundang semua teman or saudara untuk datang ke tempat pesta. tempatnya bisa rumah, restoran atau taman kalau mau picnic. Terus masing masing diminta bawa sesuatu. Nah parahnya kalau di restoran, si ultah ini bisa aja seenaknya nentuin restoran, lah dia cuman bayar buat diri sendiri gitu lho. Saya sempet tanya sama suami, kalau misalnya temennya itu miskin or lagi nggak ada uang gimana? katanya "ya nggak ikut aja". Langsung saya bandingin dengan situasi di Indonesia, menurut saya cara disini jadinya kejam juga ya. Kekuatan kantong membatasi ikut dalam perayaan senang senang temannya. Tapi menurut suami saya ya memang begitu. Tinggal tergantung si ultah yang musti pintar pintar pilih sesuai kekuatan kantong para undangannya.

Enaknya jadi orang yang ultah disini, selain nggak bokek, dia juga dijamin dapat kado. Didorong semangat keterbukaan, biasanya para undangan mengumpulkan uang untuk membeli kado yang diinginkan. biasanya pasangan si ultahlah yang bertanya pada si ultah, dan si pasangan tersebut akan mengkoordinasi dengan tidak diam diam.

Satu dua kasus ada yang ekstrim di sini. Teman saya pernah cerita kalau dia diundang temannya merayakan ultah. dari pagi hingga malam. dimulai dengan ke salon. hai hai, bayangkan salon disini tuh mahal bo! mewarnai rambut aja pasti diatas 50 euros. Terus dilanjutkan spa yang bayarnya nyaris 100 euros gitu. Ditutup dengan makan restoran terus dugem. Nggak kebayang dia habis berapa. Bagusnya, semua agenda itu di beritahukan di awal, jadi para undangan bisa mengira ngira. Meski sistem terlihat kejam, namun orang sini terkadang senang senang saja karena nggak harus pusing reservasi kiri kanan, plus bisa melakukan kegiatan bersama sama.

Akhir kata, tinggal cocok sistem yang mana?

Friday, September 18, 2009

timur di barat:: Petit Nez

Standard cantik or ganteng di ladang timur dan barat beda. Tentu aja.

Di timur, yang namanya cantik itu kulit terang, tinggi, rambut lurus dan yang pasti hidung mancung. Di barat sini, tinggi nggak terlalu penting. Sisa kriterianya kalau tidak pirang sekalian, ya kebalikan dari di timur: kulit gelap (semakin gelap semakin eksotik, meski nggak melewati batas orang afrika), rambut berombak (kriting juga dimaafkan) serta hidung nggak terlalu besar. Buat orang sini, hidung yang jelek itu yaitu hidung yang terlalu tinggi, terlalu besar, atau bengkok. Sedangkan hidung kecil yang sering kita bilang pesek disini fine fine aja.

Itulah sebabnya pas anak saya lahir, saya bilang semoga hidungnya nggak kayak saya. Begini tepatnya dialog yang terjadi

Saya berprofil: kulit coklat gelap, pendek, rambut keriting, dan hidung pesek. (ukuran orang sini, adalah kece haha)
Suami berciri : khas bule

Saya : Semoga anak kita hidungnya nggak ngikut saya ya
Suami: Emang kenapa?
Saya : Kecil begini. kan jelek! kata orang perbaikan keturunannya nggak sukses.
Suami: Apanya yang jelek? yang jelek tuh, yang gede, bengkok, dll dll (yang menurut saya nggak jelek). Kalo kamu kan Petit Nez, bagus.
Saya : Dimana bagusnya...
Suami: Dimana jeleknya...

Dan diskusi ini berakhir mengambang. Setiap kali. Makanya setiap kali pula saya lontarkan ketakutan saya ini. Suami mengambil kesimpulan kalau saya terobsesi, dan itulah yang tidak benar :-p

timur di barat: Sekuler

Negara prancis merupakan negara Sekuler. Yang artinya, mengakui agama tetapi tidak melibatkan agama dalam suasana publik. Salah satu contohnya dengan adanya larangan untuk mengunakan aksesoris keagamaan di sekolah publik. Kalau mau ya sekolah saja di sekolah khusus. Gelombang protes saat aturan ini disyahkan datang dari kaum Islam yang keberatan dengan dilarangnya pemakaian jilbab. Walau sebenarnya larangan ini juga berlaku untuk semua agama. Orang Juif dilarang pakai kumpluk item di kepala, orang Katolik or kristen pun dilarang pakai kalung salib, terutama yang besar. Apalagi kalau melebihi 5 kg, ditakutkan akan menyakitkan leher mereka.

Suasana sekuler ini dihayati benar benar oleh sebagian besar penduduk Prancis. Sebenarnya sih nggak terlalu berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, khususnya untuk fenomena hari besar. Bila di Indonesia lebaran mewakili kumpul keluarga dan teman, maka Natal di Prancis merupakan sarana yang sama. Hanya saja, bedanya bila di Indonesia, pada saat keagamaan masal tersebut, setiap orang menjadi terlihat lebih alim dari biasanya karena nggak mau dipandang beda oleh lainnya atau memang sedang mengumpulkan pahala untuk setahun. Disini, orang yang memang sudah tidak terikat dengan agama secara hati, mereka dengan leluasa mengakui saja. Seperti halnya suami saya, dia langsung mengaku kalau Natal yang disukai yaitu kumpulnya sehingga kalau diajak ke gereja pun, dia memilih di rumah sendirian minum champagne. Beberapa hari libur, dia pernah bilang ke saya "ini libur umat Katolik, tapi nggak tau deh apa? saya musti cek wikipedia dulu". Bahkan dia sering bilang kalau dia itu aslinya atheis. Ia lebih memuja alam semesta di banding Tuhan. Pastinya sikap seperti ini akan dibilang radikal bila di Indonesia, dimana semua orang wajib menganut agama dan menunjukkan bila dia memang berhak menyandang agama tersebut. Kalau tidak maka pandangan masyarakat akan negatif dan KTP lah yang akan kena getahnya, buktinya ada istilah: Dasar lo Islam KTP!

Agama di sini dipandang sebagai salah satu aspek dari kehidupan, seperti makan, minum dan seks. Oleh sebab itu, orang sini santai saja diskusi apapun bentuknya soal agama bahkan mencela agama bukan hal yang aneh. Sebut saja di televisi yang merupakan sarana informasi umum, ada satu acara televisi yang berbentuk boneka boneka - Le Guignol, nggak jarang mengangkat topik agama sebagai bahan humor. Pernah saya lihat, satu adegan dimana semua Tuhan dari agama agama berpesta minum anggur. Ada Jesus, Tuhan orang Juif, Nabi Muhammad. dan asik aja gitu cela celaan. Saya saja yang termasuk cukup sekuler di indonesia dulu, masih terkaget kaget juga. Orang Katolik disini malahan juga nggak terlalu memuja agamanya kok, apa lagi mensucikan. Ketika suatu kali Benoit(pengganti Paus 12, yg orangnya lebih konservatif dan lebih tua) sedang mengunjungi Brazil dan memberi ceramah untuk anti kondom kepada kaum muda, gelombang protes keras terjadi di Prancis. Di depan Katedral Notredame, banyak orang membawa spanduk. Beberapa orang yang diwawancara di televisi mengaku malu punya pemuka agama seperti itu. Seorang ibu mengatakan, bila ia disuruh memilih maka dia akan memilih kondom dibanding Benoit. Nah, makanya pas terjadi kasus penghinaan terhadap nabi Muhammad beberapa tahun lalu di kartun, orang sini jujur aja pada heran. Mereka memang nggak pernah belajar mengsakralkan agama, meski nggak semua ya.

(Yang ditulis disini cuma standard umum. Maaf buat yang tersinggung)

Thursday, July 9, 2009

Tout Quitter. Changer La Vie


salah satu acara di tipi, tentang orang orang yang meninggalkan semuanya untuk memulai hidup baru yang benar benar berubah. rata rata sih, orang kota yang terus hidup di desa jadi petani atau hidup di pesisir pantai yang sepi.

sepertinya semacam gema yang mewakili kehidupan saya 2 bulan terakhir ini. bagian itu thu: meninggalkan kota besarnya. saya ini kan lahir dan besar di jakarta, yang tidurnya di dampingi kalau tidak bunyi truk yang mampu bikin bumi bergetar atau suara bajaj yg meraung raung. terlebih memang orang tua paling pinter milih tempat paling serame mungkin. begitu keluar rumah, berjibun mata yang siap bentrok saat saya bergerak kemana aja. kemudian, pindah ke Paris, kota besar juga. meski penduduk paris hanya 2 jt saja (yg notabene 10%nya penduduk jakarta, meski surface kita nggak tau gimana perbandingannya), tapi suasananya nggak jauh sama ibu kota lainnya. di Paris yg merupakan kota paling banyak pengunjungnya sedunia, dimana mana manusia. kalo bukan namanya turis ya pendatang. berbagai orang bicara dengan berbagai bahasa, meski orang parisnya sendiri tetap sombong dengan bahasa prancis mereka.

Kota besar memiliki ciri trafic manusia yang tinggi, juga fasilitas super lengkap melingkupinya. mau cari apa saja bisa di capai dengan jalan kaki atau paling banter naik subway. kalau di jakarta ya naik bajaj or taksi. pemandangan di jakarta adalah rumah berjubel jubel, di paris apartemen berentet rentet. biaya tempat tinggal merupakan hal yang paling mahal. bisa mencapai 30% pengeluaran perbulan. oleh sebab itulah kami sekeluarga pindah menyingkir ke tempat baru ini, untuk menempati sebuah rumah dgn kamar yang layak bagi anak tercintah.

Villeparisis, nama kota kecil yang terletak di pinggiran paris. pinggiran=banklieu (baca:bangliu). secara geografi, letaknya dekat dengan bandara CDG dan eurodisney. secara transport, hanya 30 menit naik mobil dari paris, atau 22 menit naik kereta RER (semarga dengan jabotabek gitu). jadi kebayang dong, kalo kota baru saya ini nggak jauh jauh amat dari ibu kota. tapi. eh tetapi. ternyata kehidupan di kota kecil yang mayoritas merupakan daerah perumahan, sungguh berbeda.

Disini waktu berjalan dengan seenaknya. artinya, kalau kamu mau repot ya silakan temukan kegiatan. kalau mau santai, juga nggak ada aura tergesa semacam di kota besar. tapi seenaknya bukan berarti tanpa organisasi, krn fasilitas disini justru berjadwal. apapun itu, seperti toko roti, toko buku, supermarket rata rata punya jam istirahat siang. antara jam 1.30-3.30 mereka tutup. hebat kan! padahal paris yang menurut saya sudah lebih pemalas dari jakarta (disana semua tutup max jam 7, kec tempat tertentu, minggu tutup). di banklieu ini sepertinya kita harus mencatat pake note agar nggak terlantar di depan pintu yang bertuliskan kata TUTUP. shit, saya rabu kemaren kecele tuh.

belum lagi suasananya, saya yang sudah siap siap bakal menghadapi SEPI, tetap merasa aneh juga. disini, super tenang! bunyi paling kenceng adalah suara kulkas kami.. trrrrr.. trrrrrr.. jadinya saya suka nyalain tivi tanpa menontonnya, sekedar supaya ada suara. tapi kok ya nggak bijak banget. biaya tinggi, pemborosan energi. untunglah matheo masih suka berbunyi. selang seling dengan bunyi mainannya.

kalau sepi tapi Sosialisasi tinggi, mungkin nggak terlalu terasa. namun, tembok rumah kiri kanan yang tinggi ternyata menghalangi saya liat liatan dgn tetangga apalagi kedip kedipan. jadi sampai saat ini saya cuman kenal tetangga kanan, yg memang sering nongkrong bersihin halaman depannya kl saya lewat. kebetulan juga lingkungannya nggak ada anak kecil seumur matheo. ampun deh! saya sampai coba jalan jalan, di pinggir jalan, harapan saya mati krn lebih banyak mobil dari pada orang lewat. kadang saya ke taman bermain yang cuma ada luncuran di belakang rumah di kompleks apartemen, eh disitu saya dan matheo aja. kadang adasih anak lain, tapi ya cuman satu dua dan sebentar aja. mungkin ini krn masing masing udah punya rumah plus kebon buat lari lari kali ya. jadi nggak perlu pergi ke tempat umum buat main. cari kegiatan atas nama anak, saya sempet tanya ke la marie (walikota) buat cari info aktifitas untuk orang tua dan anak. katanya BANYAK tapi buat yang diatas 3-4 thn. hahaha alamak! beruntung kita hidup di tahun 2000an , jadi udah ada internet dan telp. khusus saya, ya tinggal sabar, setahun lagi matheo sekolah. dan oia, untungnya 8 menit jalan kaki ada kompleks toko deco dan mc donal. Lumayan bisa liat orang banyak.

perubahan selanjutnya yang bisa membunuh kedua hal diatas bernama SIBUK. ngurus rumah dan kebon ternyata menyita banyak banget waktu - lah kok pake ternyata. kan udah siap mental sebelum dulu mau pindah . hehehe - urusan buang sampah aja nih ada jadwalnya. kl dulu di jakarta tinggal pembantu yang urus, di paris tinggal dibuang di saluran apartemen, nah disini musti taruh tempat sampahnya ya. kekekeke. senin sampah kebon, selasa sampah biasa-tempat warna ijo, kamis sampah daur ulang-tempat warna biru, jumat sampah biasa lagi. efek positifnya? kurusan tanpa diet!!!

cuman enaknya, ya ada dong! adaptasi diatas kan bukan dalam rangka penyesalan yang terlambat. liat matheo lari lari dan ikutan siram bunga, bikin senang. menemukan diri seneng berkebon (dikit), bikin takjub sendiri. makan di teras kalo cuaca bagus, bikin bersyukur. dan yang terakhir, suami nyampe lebih cepet, jadi bikin keluarga semakin intim kayak nasi tim.

Saturday, April 4, 2009

Gos .Gos .Sip !

Sejak saya menginjakkan kaki di negeri ini, tak kurang saya dengar pesan wanti wanti seorang teman saya. katanya: hati hati bergaul dgn sesama org indo. mereka suka bergosip. nanti kebawa bawa lho! Sebenarnya saya heran dengan pesan yang aneh ini, ditambah lagi saya nggak cuma dengar sekali dua kali. Saya langsung kepikiran apa ini memang suatu wabah yang banyak terjadi di lingkungan pendatang indo. Tapi berhubung saya yang masih pada masa penyesuaian, tentunya hidup saya terfokus pada keluarga dan cara hidup di empat musim ini saja. saya nggak sempat bersentuhan dengan fenomena yang ada di kelompok ibu rumah tangga dan juga kelompok lainnya: FENOMENA GOSIP.

Sentuhan saya pertama kali dengan fenomena ini justru datang dari teman saya. Dia yang baru tinggal beberapa bulan di prancis, sangat rajin berkenalan dengan sesama pemilik pasport indonesia, terutama di dunia maya. Dan dari dialah, saya mendengar beberapa macam gosipan lengkap orang orang yang terlibat. sebagian besar saya tidak kenal, tentu saja. saya mulai tertarik karena isi gosipnya yang mengingatkan saya pada gosipan ibu ibu di kompleks yang kurang kerjaan, seperti, si ini tukang pamer, si itu sebetulnya rumah tangganya goyah, si ini ngatain si itu munafik, si itu ngatain si ini suka berbohong dll dll. yang intinya, subjek gosipan itu rendahan sekali: materi, menyebarkan karakter buruk temannya sendiri, pamer, isu kumpul kebo kadang sampai ke urusan agama, seperti si ini ngakunya taat tapi ternyata makan babi. Halah. Tentu saja saya terheran heran. Sudah jauh jauh tinggal merantau, di negeri orang bukannya mencari teman dalam konteks yang saling support tapi ini justru saling menjatuhkan. Metodenya juga macam macam: tetap berlagak manis di depan "temannya" yang di gosipkan atau berperang secara terbuka dengan mencari dukungan sebanyak banyaknya untuk menyerang "mantan temannya" itu.

Persentuhan saya semakin kuat ketika sahabat dekat saya disini juga menjadi korban gosip. Lucunya dia mendengar kalau dia digosipkan dari temannya yang tinggal di luar kota. katanya "kamu digosipkan tukang pamer jalan jalan oleh gerombolan axz di paris". Dia sendiri pernah di tegur oleh seseorang yang dia tidak kenal di kantin kbri (kantin ini menjual makanan indonesia, sehingga menduduki peringkat satu tempat untuk bertemu sesama indonesia), yang berkata "oh kamu to yang namanya ini, temannya si Z kan.. kamu yang suka pamer kan?" . Teman saya sampai mendelik kaget. Dia hanya memasang foto jalan jalannya sekedar untuk diri sendiri atau paling tidak temannya. Memang begitukan prinsip ada blog? Dan kalaupun bermacam orang memasang foto, kita juga bisa tahu siapa yang berniat pamer siapa yang tidak, bisa terlihat dari komentar mereka atau gaya mereka. bukan begitu? Teman saya sendiri, merupakan orang yang super rendah hati. Bisa saya bilang begitu, karena dia merupakan satu orang kaya disini tapi bangga bila bisa mengenakan sandal seharga 1 euro. Saya sendiri -yg tidak kaya - tidak akan gembar gembor pakai sendal seharga satu gantungan kunci made in China.

Gosip gosip ini pun selain isinya yang remeh temeh, intensitasnya mengagumkan. Bukan hal yang jarang, kalau gosip ini sering berisi sesuatu yang mengandung kebohongan. Seorang teman saya yang memiliki toleransi agama super tinggi -krn tetap bisa bergaul dengan saya yang sekuler ini- pernah di gosipkan karena mencela seseorang makan babi dan kumpul kebo. Padahal saya kenal sekali dia. Dia tidak pernah sekalipun melontarkan kalimat kalimat judging kepada saya yg 180° berbeda dengan dia. Ada juga teman yang lain di gosipkan cerai lantaran mudik hanya dengan anak anaknya. Gosip lain, sahabat saya diomongkan kalau menghina seseorang di kelas bahasa prancis. padahal kejadiannya -menurut sahabat saya- sangatnya normal. Seseorang itu bertanya, sahabat saya menjawab, seseorang itu berterimakasih. tapi ternyata gosip itu menyatakan kalau sahabat saya menghina seseorang itu dengan mengatakan dia bodoh sekali, tulalit, pokoknya si seseorang itu bercerita kepada gerombolannya sambil bercucuran air mata. Drama luar biasa kan!

Begitulah. Saya yang semakin penasaran, pernah iri dengan teman teman saya itu. Bagaimanapun saya nggak pernah kesangkut satupun kelompok gosip ini. Gosip yang saya tahu seringkali hanya berupa laporan saja. Pernah juga saya iri kenapa teman teman saya sudah menjadi sasaran gosip. Dipikiran saya, seseorang yang sampai di gosipkan pastinya punya sesuatu yang membuat orang lain menoleh dan menaruh perhatian. Intinya mereka memiliki potensi sebagai super star. Betul tidak? . Tapi yah kemungkinan terjadi di saya tergolong kecil. Saya tidak terlalu banyak bergaul, karena saya tidak punya banyak waktu, dengan anak satu masih kecil, mertua jauh, suami yang selalu pulang kerja ontime. Teman saya bisa dihitung jari. Beberapa malah berkurang, termasuk satu orang yang sebenernya banyak di bicarakan teman teman saya yang lain sebagai tukang gosip. Tuhkan, tukang gosip pun menghindar dari saya. Ambisi saya untuk mengenal fenomena ini lebih lanjut kelihatannya tidak berprospek.

Saya memang punya berbagai pertanyaan sehubungan fenomena ini: Seperti apasih profil para penggosip ini? Apa persamaan karakter mereka? Apakah mereka sudah menjadi pengosip sejak dari tanah air atau karena tinggal disini? Apa saja faktor kehidupan di luar negeri yang membuat mereka mengosip? Kenapa mereka sampai tega berbohong dan mampu berdrama? Well, tau potensi saya kecil, pertanyaan saya biarkan tanpa jawaban.

Ternyata meski saya sudah berniat mundur, tulisan sehubungan ini tetap ada. Salah satunya saya baca 2 minggu lalu, di tulis oleh satu kontak saya di situs komunitas yang mulai menjadi teman dekat. Dia menulis dengan judul : Bukan urusan saya. disitu dibilang ada A kenal B dan C. B bilang untuk hati hati dengan A sehubungan omongan dari C. dan teman saya ini bilang, itu bukan urusan mereka untuk mempengaruhi dia karena dia bisa menilai sendiri. dan bukan urusan dia untuk tahu urusan teman teman yang tidak cocok. Saya pun dengan ringan memberi komentar "wah sudah ketemu yang ini yang mbak? aku malah belum. lgpl kl sampai dijadiin gosip, bisa besar kepala aku, serasa artis haha". Teman saya sih merespon secara santai saja "iya nih , aku kan bisa nilai sendiri teman temanku". Kemudian beberapa hari kemudian kami telponan. Teman saya tanya ke saya:
- sudah baca tulisanku?
- ya udah kan mbak, kan kita udah saling komentar
- kamu tahu tidak, kalo si A itu kan kamu?
- *******......******..... oh ya!!! asik aku akhirnya di gosipkan!!

Dari teman saya, katanya saya dikatakan sombong dan sok tahu. Sombong karena pernah mengatakan pada C dengan nada yang menghakimi "oh tinggal 2 thn belum bisa bahasa prancis ya?". Sok tahu karena pernah menulis di blog komunitas maya itu dalam bahasa ingris dan salah semua! Hihi. Tuhkan! saya tidak perlu membela diri. teman teman saya disini pasti juga tahu saya seperti apa. yang pasti saya sendiri merasa bahasa prancis saya payah, jadi nggak mungkin saya berani mencela orang lain, apalagi orang yang saya belum pernah ketemu. Terus , siapapun bisa cek, kalau saya nggak pernah nulis dalam bahasa ingris. bahasa ingris saya sekarang sangat berantakan, kalau dibandingkan teman teman saya yang sejak SD sudah membaca bacaan bahasa inggris, atau teman saya yang tinggal di inggris, atau kalau dibanding teman saya yang pernah bersekolah di amerika atau inggris. jadi pasti saya tidak pernah menulis dalam bahasa ingris. Itu pasti!

Nah karena ini masalah sudah menjadi milik saya.. apakah saya perlu terjun lebih dalam untuk pencari jawaban diatas yang tertunda? tapi kelihatannya saya tidak punya waktu banyak dan energi.. Bahkan untuk posting tulisan ini di situs komunitas saja saya nggak berani. saya nggak siap kalau kalau reaksinya bakalan jadi "ramai". meski sebenarnya keramaian bisa jd jembatan berkenalan dengan komunitas gos gos tsb. (komunitas gos gos sering tidak menyadari atau sengaja menampilkan sosok inocent).. Apalagi kalau harus ikut berbohong dan berdrama.. Ngeri.. Yah, paling tidak, sesuai teori saya sebelumnya, saya bisa merasakan sebagai super star. Superstar bohong bohongan !!!

Friday, February 6, 2009

Diskusi Dengan Matheo

Matheo diumur 1.5 thn sudah mulai bisa ngucapkan beberapa kata, terutama yang berulang bentuknya seperti: papa, mama, pipi, kaka, dodo, cucu, dada. Sedang yang tidak berulang cuma: papi, mami, encore (lagi).

memang katanya, kalau anak dididik dengan dua bahasa, akan mulai bicara lebih lambat dari rata-rata. tapi saya sih tidak cemas, karena saya tidak tau rata rata anak umur 1.5 thn bisa bicara apa. untungnya!

dan sudah seminggu ini, dia menemukan kata idolanya , yaitu : NO! sambil geleng geleng kepala. maka mulai lah kami asik merangkai berbagai dialog bersama matheo tercintah.

saat makan


-matheo mau lagi sesuap?
-NO (sambil mangap)

-matheo mau lagi ya?
-NO
-udah kenyang?
-NO
-masih lapar dong?
-NO
-kl gitu sesuap lagi?
-NO
-gerti nggak mama ngomong apa?
-NO

lagi jam main


-matheo sayang nggak sama papa?
-NO dengan gelengan keras
papanya diem, berasa salah pertanyaan

-matheo nggak benci kan sama mama?
-NO
papanya diem, berasa kalah 1:0

-matheo lebih sayang mama dibanding papa?
-NO
papa senyum, hehe, akhirnya

-matheo jatuh mulu, sembrononya nurun dari mama?
-NO
-pasti nurun papa(sambil jalan, jadi matheo nggak sempet bilang no).
mama senyum, papa sepet.

lagi nemenin mamanya dandan

-wah, mama udah mulai tua ya?
-NO
-udah mulai keriput
-NO
-kalo dijalan, pasti mama udah nggak ada yang naksir ya?
-NO
mamanya diem, bingung, kalo pertanyaan negatif dan jawabannya negatif, artinya jadi positif bukan ya..

Friday, January 16, 2009

Email Ditengah Mimpi

Dear Mrs. Sriyanto,,
We have been trying to contact you in order to discuss a position which has recently become available, but without much success.
Could you please contact me at your earliest convenience and advise us if you are still interested in looking for another position.
We look forward to hearing from you.
Best regards, AZ CONSULTING


DAN TUANKU PUN TERMANGU MANGU DI DEPAN KOMPUTER HAMPIR 15 MENIT LAMANYA.

Hai Hai ngapain bengong... Tegurku.. dapet surat begitu aja bengong, bingung. pasti nggak tau ya mau nulis apa.. kan gampang, email kayak gitu kan kemungkinan jawabannya 2: kamu terima atau kamu tolak. aku tau deh. pasti sebenernya kamu mau terima lowongan kerja itu karena yang pengiirim adalah head hunter yang 5 tahun lalu nyuekin kamu, padahal kamu udah susah payah datang buat interview dan isi profil kamu. tapi gimana mungkin kamu terima, lha wong kamunya di Paris, itu head hunter di Jakarta. emangnya kamu punya ilmu terbang jiwa kesana, dan raga disini.

Halah bengongnya kok terkenang kenang masa itu. 6 tahun lalu sudah lama thoh. waktu itu kamu sedang diambang kegelisahan, antara hubungan kamu bakalan jadi pernikahan dengan pacar bulemu itu atau kamu akan dilupakan begitu saja. terus, kamu ambil langkah B, kamu siap siap yang terburuk terjadi. kamu pergi ke Head hunter yg list nya kamu pilih dari berpuluh puluh dan tersisa 5 saja. kamu beranikan diri kirim cv kemereka. dan ketika headhunter berskala internasional itu menelpon kamu, kamupun bersemangat. hari itu, kamu atur sedemikian rupa, supaya bos dan orang kantor kamu nggak tau kalo kamu lagi cari kerja di tempat lain. salahnya mereka kan ya, kok kasih gaji kamu kecil begitu.

kamu teringat saat itu kamu salah pilih warna baju. iya, biar kamu dulu suka interview orang, tapi pas kamu di interview kamu bikin kesalahan juga. hahaha rasain, makanya jadi orang jangan sok tau. hasilnya kamu jadi deg degan selama berhari hari nunggu berita dari head hunter itu. sampai akhirnya kamu dapet panggilan dari head hunter ke dua dan ke tiga. yang semuanya nggak ada yang lolos. aku sih ingat waktu itu kamu sempet gundah berbulan bulan. yah kamukan emang orang yang jarang bisa menerima kegagalan.

untungnya Tuhan sayang sama kamu kan. ternyata Dia kasih skenario yang baik. pesangon dari perusahaan yang bakalan merger pun cair. jadi deh kamu pergi ke negeri pacar bule kamu itu. saat itu kamu lupa sama keinginan punya karir bagus. wajar lah ya, kamu kan lagi getol mengejar cinta, mengejar mimpi. mencari cara meloloskan diri dari bosannya hidup melajang.

pulang dari negeri pacarmu, kamu pun balik lagi ke jakarta buat persiapan administratif karena rencana menikah semakin dekat. saat itupun ternyata kamu sempet kesulitan cari kerja yang hanya berumur beberapa bulan. meski saat itu aku ingat, kamu sempet shock, karena harus menerima pekerjaan yang super cemen, seperti bikin draft drama buat televisi, atau jadi penerjemah verbatim riset yang membosankan itu. dan diakhir bulan ke 7, ketika kamu sudah siap pergi ke negeri impian, kamu dapat telp: "halo mrs sriyanto, kami sedang mencari manager riset kualitatif, apakah anda masih berminat?" waktu itu kamu langsung jawab kalo kamu mau pergi. jadi ngagk bisa. kamu jawab dengan nada bangga "saya sebentar lagi mewujudkan mimpi saya". kamu tidak bengong, tidak termangu. yang ada hanya rasa geli. kenapa kadang kesempatan tidak datang disaat kita sedang siap.

tapi email kali ini, beneran bikin kamu linglung. yah aku mengerti, mungkin saat ini kamu sedang tidak puas dengan keadaan kamu, jadi dua kali kejadian begini seperti lelucon yang sangat tidak lucu. tapi.. hai tunggu dulu.. apa kamu bilang .. kamu tidak puas dengan keadaan kamu!!! yang benar saja !! lihat keadaan kamu sekarang: kamu sudah Menikah, keinginan kamu tinggal diluar negari tercapai, paris pula! terus lihat anak kamu, lucu begitu! kurang apa coba. coba ingat ingat, betapa banyak orang yang kamu kenal masih belum menemukan cinta mereka. coba kamu hitung, berapa banyak orang yang bisa hidup seperti dalam mimpi mereka. kamu masih bilang kamu belum puas! apa lagi yang kamu mau? kenapa kamu ini orang yang susah sekali bersyukur! makanya jangan terlalu sering mendengarkan kolegaku itu. dia hanya bikin kacau. si emosi!

oke oke, aku mengerti kalo kamu bosan hidup menjadi ibu rumah tangga. bosan dengan rutinitas yang itu itu saja. keterbatasan bergerak karena di negeri tinggalmu tidak ada orang tua, saudara, pembantu, apalagi babysitter. kamu mulai rindu untuk kembali bekerja, tapi untuk bisa bekerja di negeri kamu, kamu butuh diploma, sehingga sangat lah tidak mungkin saat ini. dan email ini seperti gigitan nyamuk yang mengabarkan datangnya malam. kamu pun berpikir ini mimpi yang tidak sempurna. ah kamu pikir mimpi itu sempurna? nggak perlu senaif itu! bukan mimpi kamu yang tidak sempurna, tapi setiap hal selalu ada sisi negatifnya. apa kamu pikir kalau tercapainya sebuah mimpi itu nggak ada bayarannya? begini, aku jelaskan. setiap kita hendak tidur, kita akan mengatakan: selamat tidur, mimpi indah. tapi kenyataannya, berapa presentase mimpi indah hadir lebih sering dari mimpi buruk? mimpi indah hanya berkategori mimpi indah, tapi mimpi buruk banyak macamnya, ada mimpi korban kriminil, mimpi ketemu setan, kepatok uler, bokek, sakit, bahkan meninggal. kemudian, kalopun mimpi indah hadir, apakah akan selamanya indah? kalau kita bermimpi indah, ketika bangun, kita akan bergumam: ah ternyata cuma mimpi dan hidup kamu terasa semakin merana. oleh sebab itu , nikmatilah mimpimu, bersyukur! kemudian terima bayarannya. toh roda manusia tidak selamanya dibawah. sudahlah, capek aku ceramah. lagipula, kemana sih otak realitis kamu! oiya, itulah aku.. hihi kadang kita nggak sadar diri. baiklah, aku akan bicara pada kolegaku

"hai hai. kita harus bekerja sama, kasian tuan kita. dia terombang ambing. untuk kali ini, coba realistis saja. nggak perlu dibawa terlalu susah. sudahlah Emosi temanku, ringankanlah dirimu, dan mari kita perintahkan tangan untuk mengetik sesuatu untuk tuan kita"

... Dear mrs AZ, i really appreciate your email and your offering, but unfortunattely, i dont work anymore at NICI. i live in France since 3 years ago.
Best Regard,
Wun ...
.