Thursday, December 10, 2009

Ce n'est pas normal...

Ce n'est pas normal d'être toujours aussi heureux comme ça. Kata kata ini sedang jadi favorit saya. Diucapkan oleh Monseiur Grincheux dalam seri Les Monsieur Madame.

Les Monsieur Madame adalah seri kartun di televisi yang menampilkan satu kota penuh dengan nama nama yang berkaitan dengan karakter si tokoh. Ada Madame Bavarde yang cerewet, Monsieur Malchance yang selalu nggak beruntung, Monsieur Grincheux yang tukang ngomel dsbnya. Ide ceritanya biasanya satu topik, misalnya kalimat diatas diambil dari episode Voiture/Mobil. Dikisahkan Mr Grincheux mobilnya mogok, terus lewat Mdm Bonheur menawari naik. Awalnya Mr Grincheux lebih seneng dipatuk sama burung burung pemakan mayat, tapi akhirnya dia ikut juga sama Mdm Bonheur. Sehubungan Mdm Bonheur orangnya riang, maka dia menyetel musik, yang diprotes Mr Grinceux si tukang mengeluh. Cari cari musik nggak ada yang berkenan di Mr Grincheux, Mdm Bonheur nyanyi nyanyi, yang membuat Mr Grincheux nggak tahan dan minta turun. Kemudian, dia jalan kaki dan melewati sekumpulan koor lagu Jolieville (kota mereka). Koor menyanyikan lagu, bahwa semua orang gembira di Jolieville dan terutama lagu itu didedikasikan untuk Mr Grincheux. Jadilah Mr Grincheux naik pitam dan membanting topinya sambil berkata:
Ce n'est pas normal d'être toujours aussi heureux comme ça! yang artinya: Nggak normal kondisi selalu gembira begitu!

Yang membuat pikiran saya terikat dengan kalimat ini adalah sisi humor IRONISnya. Semua orang di dunia ini ingin bahagia bukan? nah, tapi tergantung persepsi seseorang pada akhirnya, krn hal yang di anggap baik oleh orang lain nggak selalu di yakini sama oleh orang itu. Satu lagi tontonan yang nyambung dengan ini. *halah ibu rt, nonton tipi mulu haha.

Salah satu tayangan Reality life di MTV (serius banget bukan tontonan saya? haha). Suatu kali dikisahkan, seorang remaja pria yang tinggal bersama keluarganya di sebuah pulau yang dikelilingi pantai indah dengan suhu hangat dan matahari yang bersinar cerah sepanjang tahunnya. Tempat itu adalah impian semua orang. Si anak ini juga disayang seluruh keluarganya. Cuma masalahnya, orang tua dia adalah pemilik hotel naturis alias kelompok nudis alias nggak pernah pake baju. Telanjang is the best. Nah, si remaja pria ini merasa nggak suka dengan itu, jadi di penutupan acara dia berucap "gue berharap hidup di negara yang sepanjang tahun dingin, hujan dan nggak ada matahari, jadi semua orang pake baju". Kelihatan banget mukanya muak gitu. Saya langsung ketawa tawa sendiri. Coba bayangkan, tempat yang santai dan hangat itu impian semua orang, terutama penghuni negara yang matahari hadirnya lebih sedikit daripada awan mendung. Kalau dingin datang, lapisan baju yang tebal juga bisa bikin depresi, berat soalnya bo!

Kejadian diatas itu, mungkin disebabkan karena tokoh memiliki karakter khusus tapi mungkin juga merupakan cerminan manusia yang nggak pernah puas. Kondisi ideal saja masih bisa dikeluhkan! Atau bisa jadi cerminan dari pepatah rumput tetangga selalu lebih hijau. Yang tinggal di negara tropis pingin lari ke negara dengan musim berubah rubah. Yang tinggal di negara 4 musim iri dengan negara yang disinari matahari sepanjang tahun. Yang lajang pengen married, setelah married merasa kebebasannya nggak selengkap dulu atau apalah yang membuat hidupnya terasa lebih ggak menyenangkan. Yang putih pengen coklat, yang coklat pengen punya kulit terang. dsb dsb.

Akhir kata, kita yang merupakan manusia harus berusaha keras bersyukur dan mengakui manusia memang nggak pernah puas.

C'est normal... c'est normal... :-D