Tuesday, September 7, 2010

MUKA PEMBANTU

Berawal dari satu tulisan seseorang di blognya yang membahas tentang teman temannya wanita indonesia yang berpasangan dengan bule, baik pacaran maupun married. Menurutnya, mereka terlihat sok, lupa sama nasionalisme dan hanya mengejar materi. Biarin aja deh dia berpikir begitu. Salahnya sendiri kenapa juga cari temen yang ajaib begitu. Memang ada sih orang orang seperti itu tapi kan nggak semuanya. Kalo sekedar mau cari materi, kenapa juga musti sama bule. Kan nggak semua orang bule kaya. Bule berimage kaya, itu saat di negara yang mata uangnya lebih lemah aja kali. Mending cari jurangan minyak dari Brunei, atau Engkong engkong pemilik perjudian. Kalo urusan sok dan lupa sama nasionalismenya, emang segampang itu menilai nasionalisme seseorang? Lah penulis aja kuliah dan bangga dengan background kerjanya di perusahaan multinational. Jadi pembahasan tentang ini saya anggap selesai saja.



Yang seru yaitu komentar orang orang terhadap tulisan itu. Satu orang langsung deh teriak «iya saya heran kenapa para bule sukanya sama perempuan yang tampangnya kayak Pembantu». Weith!! PEMBANTU! Saya sih langsung menduga yang nulis kemungkinan besar adalah pria yang daerah teritorialnya terganggu. Kucing aja bisa melolong lolong marah kalo kucing tetangga masuk daerah jajahannya kan? Hehe. (tentunya nggak semua pria yang berpikiran sesempit ini). Selain mikir, saya jadi teringat masa lalu. Cie … Kalimat beginikan udah dari jaman dulu kala hidup di kalangan masyarakat. Dan sebagai warga masyarakat, saya sendiri ikut terkontaminasi. Sempat saya minder dulu. Gimana nggak, saya dari SMP udah sering di senyumin bule yang papasan di jalan. Padahal saya nggak senyum duluan lho. Lah masih culun gitu. Berarti saya tampangnya Pembantu sejati dong?



Sebenarnya apasih definisi bertampang Pembantu? Pasti sulit menemukan orang yang bisa menjelaskan dengan gamblang. Ataupun tega mengatakannya... Mungkin juga nggak mudah untuk dirumuskan. Tetapi ada satu komentar yang keliatannya ngelink dengan yang diatas «yang saya sayangkan, mengapa juga perempuan yang cantik banyak juga yang masih mau sama bule». kalau dikaitkan secara paksa, berarti tampang pembantu adalah tampang jelek. Nah kalo jelek lebih gampang tuh. Kita pake definisi lawannya saja yaitu Cantik (karena orang indonesia sungkan menyakiti hati orang lain bukan?) . Ciri ciri cantik dimata orang indonesia : berkulit putih/terang, tinggi semampai, rambut lurus. Jadi Jelek adalah kebalikannya, sehingga ini jadi lebih mudah dijelaskan. Prinsipnya dimana saja sama: orang tidak pernah puas. Orang kulit gelap pingin putih. Orang kulit putih ya sukanya sama yang kulitnya gelap, Asia kalo perlu Afrika. Keriting bukan kekurangan, pendek tidaklah jadi hambatan. Bahkan hidung pesekpun masih mending dari pada yang mancungnya ketinggian. Lagipula, jelek kan relatif, kalau jahat absolut. Jadi masih mending punya tampang pembantu/jelek daripada tampang penjahat.



Lalu, kalau yang dimaksud tampang Pembantu adalah tampang Jelek. Aih aih, kasian amat ya para pembantu. Udah gajinya dikit, kerjanya keras bener, kadang pake dimaki maki masih tega juga dikatain tampangnya jelek! Padahal nggak semua pembantu jelek kan. Ada yang biar kulitnya gelap tapi wajahnya manis. Oleh sebab itu mungkin anda bisa memperingatkan kepada pembantu anda: jangan sampai married sama bule ya, nanti selain statusmu yang pembantu, tampangmu di cap pembantu juga. Pembantu sampai tulang sumsum! Meski siap siap si pembantu bisa aja menjawab: nggak papa deh Bu jadi pembantu sampai tulang sumsum kalo bisa dapat Brad Pitt atau Jude Law :-D



Sebenarnya kalo emang mau adil dan ilmiah, mungkin perlu juga dibuat penelitian tentang definisi ini. Sekaligus si pengkomentar komentar diatas dijadiin responden. Yang dinilai sejejeran perempuan perempuan indonesia: pembantu, bukan pembantu, pacar bule, pacar pribumi. Dengan penampilan yang dibikin setara tentunya. Apakah memang bisa membedakan secara tepat? Soalnya kalo dilihat dari kebalikannya, teman teman saya disini (wanita indonesia istri bule), tampang or penampilannya lain lain. Ada yang kulitnya gelap dan pesek seperti saya, ada yang manis dan cantik, ada yang Cina, dan sebutkanlah segala variasi perempuan indonesia di sekitar anda.

Akhir kata, yang diputuskan yang di Atas kan ada tiga: Hidup, Jodoh dan Mati. Nah artinya urusan jodoh kontrolnya nggak 100% di kita. Mau jungkir balik ngecengin bule, kalo garis nasibnya dapat non bule, mungkin juga kan? Sama aja dengan orang yang santai santai aja tiba tiba dapat bule. Apalagi kalau cinta udah berbicara.. mau tampang pembantu apa nggak ya nggak penting lagi. Bukan begitu bukan... Love Meluwluw...



Jujur deh, ada nggak sih yang pernah berpikir saya tampangnya pembantu? Terus, coba sharing bagi yang ternyata punya definisi kata kata ini secara gamblang. Lucu juga kali :-)

7 comments:

Anonymous said...

Menurut gw tuh Ibu2x cuma iri saja! Jd mereka mencoba mencari2x kesalahan, soalnya mereka nggak terima~

Padahal gw yakin, k'lo tuh mereka dilamar sama bule2x ganteng atau kaya raya, mereka pasti nggak olak! =Dn

Menurut gw sih nggak masalah, jgn ada rasis diantara kita~ Hahaaaa~ 8'D

Wuwun said...

bentul bentul hihi

Erryn said...

hahaha, cakep atau jelek itu kan urusan selera yach. gausah jauh-jauh deh, aku sendiri neh, kalo ngelihat cowok putih, tinggi, rambut pirang, malah nggak suka karena menurutku mereka tuh nggak menarik hehehe padahal kebanyakan cw pasti pada mupeng :p

aku nggak berkulit gelap, tapi menurutku orang berkulit gelap tuh nggak jelek ko, yang penting nggak dekil, banyak kan kulit gelap tapi muluuuuuuss... nah itu tuh yang bikin cowok bule suka hehehe... dan lagipula, yang penting hatinya nggak gelap (tul nggak..?), meski kulit gelap, kalo hati seterang lentera mach pasti cowok sukaaaa... ;) :)

Wuwun said...

hai erryn,
setuju banget. ada aja kok yg nggak suka bule, seperti halnya bule juga byk yg lebih suka dengan sesama kulit putih. lagi lagi memang tgt selera. itulah yg bikin pikiran2 yg main generalisir malah jadinya lucu :-D
kyk kulit hitam atau nggak, jg relatif. kl sebelahnya org manado or chinesse, jdnya ni kulit rasanya geseng banget (senang2 aja sih aku). tp pas ke papua, org sana bilangnya kulitku putih wkwkwk

Erryn said...

Biarlah orang berkata apa... kan ada pepatah: "opinion is like an a**hole, everybody has one, and sometimes it stinkssss" :p hmmm orang yang suka menggeneralisir segala sesuatu tuh biasanya pergaulannya terbatas, makanya pola pikirnya juga terbatas hehehe.

Aku siyh dulu suka sebel kalau ada yang bilang: "cowoknya BULE ya? wahhh pacarannya parah donk..?" -- kesannya setiap orang yg pacaran sama cowok dari luar negri tuh pasti suka sex bebas gt. Lagipula aku gamau tunanganku disebut "bule", lha rambutnya nggak pirang n matanya nggak biru :p

Lebih ngeselin lagi kalau orang berkomentar jelek tentang tunanganku cuma karena dia tentara Amerika (ujung2nya dikaitkan dgn politik dunia nehh). Tapi lama-lama kebal aja lah sama omongan orang,,, bodo amat dehh pada mau ngomong apa, kalau ditimpalin malah sama gilanya hihihihi...

Sari said...

wuidddihhh...pencerahan :D
saya juga korban streotype ini mbak. karena menikah dengan seorang WNA. saya juga menuliskannya di blog saya. http://belikevenus.blogspot.com
saat baca tulisan mbak saya jadi senyum-senyum gak jelas dan kadang-kadang menggebu. Yah. sayapun harus menghadapi streotype Upik abu.
soal nasionalisma yang di pertanyakan, saya juga miris. saya cinta indonesia, suami saya tertarik kepada sayapun karena cerita saya mengenai sejarah perjuangan bangsa. saya berat meninggalkan indonesia sehingga membuat beliau mengurungkan niatnya kembali ke Amerika. sedih memang menghadapi kontroversi negatif dari ibu-ibu ini. :D
semoga temen-temen kawin campur lainnya di kuatkan ya.

Wuwun said...

Sari.. Terimakasih sudah mampir. Nanti saya balik mampir ke blog dirimu ya! Memang kita ini yang married sama orang asing sering dipersepsi salah. Ngomong-ngomong, saya dan Komunitas Kawin Campur di facebook (tahu tidak? hehe) kami lagi bikin buku Potret Lengkap Perkawinan Multikultur. Niatnya memberi gambaran yang netral tentang kita. Yah semoga saja bakal berhasil.