Tuesday, July 20, 2010

Evaluasi Perkawinan

Usia lima tahun pertama perkawinan, teorinya adalah masa penyesuaian terberat. bila lolos, kemungkinan awet selamanya semakin besar. fiuhhh, kelihatannya setelah lewat tahun ke empat, perkawinan kami tidak mengarah ke jurang perpisahan. Semakin kuat ikatan antara kami yang dibangun dari kekebasan berbicara, saling terbuka, penerimaan dan kesetaraan.

Konsep muluk muluk diatas, saya dapatkan semalam, setelah menonton seri How I Meet My Mother, sesion 3. Di episode itu Barney diganggu salah seorang wanita yang menghasut setiap perempuan yang sedang di rayu Barney. Barney yang memang sosok pria playboy anti married dan anti single partner kesulitan menidentifikasikan siapa perempuan itu. sampai sampai chart yang dibikinnya pun berakhir buntu. Ini akibat terlalu banyak perempuan yang pernah dikecaninya, yang di dokumentasikan dalam album photo. Setiap berkencan , ia mengambil foto polaroid dari para wanita itu.

Suami: lumayan lucu ya episode kali ini. Kita tidur?
Saya: Yuk (sambil merapatkan lingkaran tangan dipinggangnya yang semakin langsing akibat keseringan kena diare). Eh. btw, elo tuh kayak dia ya!
Suami: maksudnya?
Saya: elo kan selalu moto perempuan yang lo pernah kencani (teringat beberapa kali ketemu foto ia dengan mantan ceweknya yang tampangnya mirip artis di kalender gratisan para mbok jamu. Masa lalu adalah masa lalu, kata suami saya. Bener juga sih, tapi kan... TETEP AJA!!) -contoh kebebasan berbicara.
Suami: hehe iya bener -contoh keterbukaan
Kami sama sama tertawa -contoh penerimaan
Suami: emangnya lo nggak?
Saya: iya sih, tapi semuanya udah gue delete sebelum pindah kesini buat married. huhhh. Salah langkah gue
Suami: haha. salahlo sendiri.

Sialan, bikin gondok aja! Tau bakalan gini, sekalian bikin video terus disimpen di usb, biar seolah nggak sengaja, suami bakalan jadi kepiting rebus! kalo perlu sebar di internet. Weitts, emangnya saya Mas Putarporn!

Suami melenggang pergi ke dapur dan sekembalinya...

Suami: kayaknya si Ted (salah satu tokoh yang lain di seri itu) bakalan pacaran sama Stella ya?
Saya: iya. tapi nanti pas upacara kawinan, Stellanya nggak datang. Ted nunggu lama sendirian di gereja. Sempet patah hati banget tuh dia.
Suami: lho kok tau?
Saya: udah nonton sesion 4 nya, di pesawat ke jakarta dulu
Suami: thanks ya dikasih tau. c'est sympa! (sambil bibirnya maju, mecucu. ekspresi khasnya bila terjadi pelanggaran hak asasi manusia)
Saya: De rian. sama sama

Contoh adanya kesetaraan. Kami selalu berusaha supaya skornya sama sama satu-satu!

No comments: